Destinasi Budaya
Janjang Ampek Puluah
Janjang 40 atau Janjang Ampek Puluah adalah serangkaian anak tangga yang menghubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Pasar Banto di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. Secara administratif, Janjang 40 terletak di Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang.
Meskipun disebut Janjang 40, jumlah total anak tangga sebenarnya lebih dari 40. Anak tangga terbagi dalam beberapa bagian, dengan jumlah keseluruhan mencapai 100 anak tangga mulai dari trotoar Jalan Pemuda, Bukittinggi hingga anak tangga paling atas. Pada bagian teratas, anak tangga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih curam. Angka 40 merujuk pada jumlah anak tangga di bagian paling atas ini.
Janjang 40 dibangun pada tahun 1908 ketika Louis Constant Westenenk menjabat sebagai Asisten Residen Agam. Pada waktu itu, pemerintah Hindia Belanda menghubungkan setiap pasar di Bukittinggi dengan jenjang (anak tangga) untuk memudahkan penataan pasar. Beberapa jenjang lainnya di Bukittinggi termasuk Janjang Gudang, Janjang Kampuang Cino, dan jenjang di Pasa Lereng yang terhubung dengan Janjang Gantuang. Janjang Gantuang adalah jembatan penyeberangan pertama di Indonesia.
Keberadaan Janjang 40 juga menginspirasi pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf untuk lagunya yang berjudul “Andam Oi”. Janjang 40 tidak hanya menjadi sarana penghubung tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya dan sejarah Bukittinggi yang berharga.
Janjang 40
Janjang 40
Janjang 40 Pada Tahun 1930
Janjang 40
Janjang 40
Maps Menuju Janjang Ampek Puluah
City of Historical
Telp. (0752) 21300