Pasar ini tidak hanya menawarkan nasi kapau, tetapi juga berbagai hidangan khas lainnya seperti katupek pitalah. Keunikan Los Lambuang terletak pada cara penyajian dan jenis sambal yang berbeda dari pasar-pasar lain. Setiap penjual di Los Lambuang memiliki cara penyajian yang khas meskipun menyajikan nasi kapau. Biasanya, lapak-lapak nasi di sini diawali dengan nama seperti Uni Pit, Ni Lis, dan Ni Newan. Hanya penjual dari Kanagarian Kapau yang diizinkan menggunakan label khusus ini. Selain nasi kapau, menu yang disediakan termasuk gulai tambunsu, gulai tunjang, gulai itiak, dendeng balado, dan berbagai hidangan lainnya.

Los Lambuang pertama kali didirikan pada tahun 1980 dan dikenal sebagai tempat dagang utama nasi kapau serta katupek yang menjadi favorit wisatawan. Nama “Kapau” berasal dari sebuah nagari di Kabupaten Agam yang merupakan kampung asal dari banyak pedagang makanan di Los Lambuang. Dalam sejarahnya, Los Lambuang juga dikenal sebagai Loih Galuang (Los Malangkuang) karena bentuk atapnya yang menyerupai “malangkuang” atau ember. Pada tahun 1896, los tambahan dibangun di bagian timur untuk penjual kain dan toko kelontong, sementara pada tahun 1900, los yang ada digunakan untuk penjual ikan segar dan nasi kapau.